Simak Ini, Prabowo Sempat Marah ke Presiden Habibie ketika Dicopot Pangkostrad
Masa Reformasi menjadi titik akhir dari karier Prabowo Subianto di dinas kemiliteran. Ia terbukti mendalangi penculikan aktivis dan diduga kuat akan mengerahkan anak buahnya untuk kudeta.
Oleh karena itu, Prabowo kemudian dicopot dari jabatannya sebagai Pangkostrad. Namun setelah dicopot, bukannya legowo, Prabowo justru mengancam-ancam Presiden Habibie.
Kala itu, Prabowo marah kepada BJ Habibie karena dicopot dari jabatannya. Padahal keputusan pencopotan tersebut dilatarbelakangi aksi pengepungan rumah BJ Habibie oleh Prabowo dengan menggerakkan pasukannya ke Jakarta untuk merebut kekuasaan dari BJ Habibie.
Kemarahan itu menunjukkan sikap arogansi Prabowo yang telah ada sejak dulu. Ia berani marah-marah dihadapan presiden dan memaksa untuk dikembalikan ke jabatannya semula sebagai Pangkostrad.
Padahal, secara konstitusional, posisi Presiden BJ Habibie adalah orang nomor 1 di Indonesia dan panglima tertinggi angkatan bersenjata yang harus dihormati dan dipatuhi perintahnya.
Prabowo berani bersikap membangkang terhadap pimpinan, bertindak semaunya sendiri dan tidak punya aturan, semata-mata hanya karena menjadi menantu Presiden Soeharto.
Dengan begitu, sudah jelas dan gamblang bahwa sikap arogansi dan pembangkang, serta tindakan Prabowo yang tanpa aturan dan semaunya sendiri bahkan dilakukan dihadapan seorang Presiden BJ Habibie, tidak sepantasnya dimiliki oleh calon pemimpin.
Sebab, pemimpin yang baik umumnya adalah pelayan yang baik sebelumnya. Untuk kasus Prabowo, dia tak memiliki karakter seperti itu. Oleh karenanya, sudah sepantasnya bila Prabowo tidak layak menjadi pemimpin di Indonesia.
No comments:
Post a Comment