Hasil Survei Berbeda, Puskaptis Diduga Bayaran Prabowo-Sandi
Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) baru-baru ini merilis hasil survei mengenai elektabilitas capres-cawapres 2019.
Hasilnya, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf masih tertinggal dari Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pulau Sumatera.
Direktur Utama Puskaptis Husin Yazid mengatakan Jokowi-Ma'ruf hanya menguasai Lampung. Sementara itu, sembilan provinsi lainnya di Pulau Sumatera dikuasai pasangan Prabowo-Sandi.
Menurut survei Puskaptis, tingkat keterpilihan Prabowo-Sandi mendapatkan 58,1 persen dan pasangan Jokowi-Ma'ruf 32,7 persen, Hasil survei itu terlihat berbeda dibandingkan dengan hasil survei lainnya.
Dalam istilah statistik, kondisi itu disebut deviasi atau penyimpangan. Hal itu terjadi karena kesalahan metodik atau karena kesengajaan.
Masalahnya, penyelenggara survei itu adalah Puskaptis. Berdasarkan rekam jejaknya, lembaga sigi itu sering bermasalah dalam menyajikan data hasil survey.
Sejak tahun 2009, hasil surveinya sering meleset dan sempat dipertanyakan terkait metodologi, validitas sampel dan sebaran demografi yang tidak dijelaskan secara detail ke publik.
Pada tahun 2012, Husin pernah menyatakan bahwa Fauzi Bowo-Nara akan mengalahkan Jokowi, namun hasilnya ternyata Jokowi menang telak.
Tahun berikutnya, Direktur Puskaptis Husin Yazid pernah diamankan pihak kepolisian karena menyajikan data kontroversial dengan merilis 'quick count' di Sumatera Selatan yang menyebut pasangan cagub-cawagub Sarimuda-Nelly Unggul.
Pada tahun 2014, Prabowo yang saat itu mengklaim bahwa kubunya menang merujuk pada hasil 3 lembaga survei, termasuk salah satunya Puskaptis.
Puskaptis yang belum lama ini mengeluarkan hasil survei terbaru yang menyatakan bahwa hasil elektabilitas paslon nomor urut 01 unggul tipis dari paslon nomor urut 02.
Dari hasil tersebut didapatkan bahwa sekitar 46,61 % responden menyukai figur Jokowi untuk menjadi presiden dua periode. Angka tersebut masih di bawah 50 % yang menunjukkan angka rawan bagi incumbent.
Sementara itu dari hasil survey LSI Denny JA menyatakan bahwa elektabilitas kandidat nomor urut 01 masih unggul dibandingkan kandidat nomor urut 02.
Pasangan Jokowi-Maruf Amin meraih 54,8 %, sementara Prabowo-Sandiaga 31,0 %. Sedangkan yang masih belum memutuskan, atau rahasia, maupun tidak tahu dan tidak jawab, sebesar 14,2 %.
Keberadaan Puskaptis selama beberapa tahun terakhir berdasarkan rekam jejaknya cenderung mengarah pada pihak oposisi, dimana saat ini kemungkinan besar akan condong ke arah kubu Paslon 02.
No comments:
Post a Comment