Emosional dan Ambisius, Watak Prabowo menurut Penilaian Psikolog
Calon presiden Prabowo Subianto dinilai lebih emosional dibanding rivalnya, Joko Widodo. Penilaian itu diberikan oleh sejumlah psikolog dan merujuk pada survei kepribadian pasangan calon presiden dan calon wakil presiden dengan responden para psikolog.
Guru Besar Psikologi Universitas Indonesia, Hamdi Muluk, menjelaskan, jika diukur dengan angka 1-10, poin untuk stabilitas emosi Prabowo berada pada angka 5,16. Adapun Jokowi 7,60 dalam hal ketenangan dalam menghadapi persoalan yang berat.
Penilaian di atas memang dilakukan pada tahun 2014, namun sepertinya masih relevan hingga sekarang, mengingat tak ada perubahan signifikan atas watak dan sikap Prabowo.
Kasus terakhir, seperti Prabowo menggebrak meja dan memarahi wartawan adalah preseden yang bisa dijadikan bukti atas wataknya tersebut.
Karakter emosional dan ambisius sendiri sebenarnya tak begitu bagus apabila dimiliki seorang pemimpin. Ia akan mudah temperamen, dan gelap mata dalam mengambil keputusan yang pelik. Ini justru berbahaya.
Dengan karakter seperti itu, maka sungguh tidak cocok bila Prabowo menjadi Presiden RI. Sebab, seorang pemimpin harus mengayomi dan mengedepankan kepentingan rakyat diatas kepentingan pribadi dan kelompok.
Kita yakin, dengan karakter emosional dan ambisius seperti itu, Prabowo tidak akan mampu menyelesaikan permasalahan bangsa secara bijaksana.
No comments:
Post a Comment