Presiden Jokowi Tetap Bekerja di Tengah Terpaan Isu Miring
Presiden Jokowi tetap menjalankan aktifitas tanpa merasa terbebani dengan deraan persoalan, atau menjalankan tugas kenegaraan untuk mencari dukungan. Bekerja adalah soal ketulusan hati.
Misalnya, dalam beberapa hari ini, meski pihak oposisi banyak menyerang sisi kinerja pemerintah, namun Presiden Jokowi tetap bersafari ke Jawa Tengah sembari mengunjungi Ponpes Girikesumo (Demak) dan Al Itqon (Semarang) serta menghadiri apel akbar Hari Santri Nusantara di Solo.
Dalam Apel Akbar Santri Nusantara, Presiden Jokowi berkomitmen untuk meningkatkan keterampilan para santri, salah satunya melalui penambahan Balai Latihan Kerja (BLK) di pondok pesantren, dimana saat ini baru 50 ponpes yang memiliki BLK dan 33 pesantren yang menerima program Bank Wakaf Mikro.
Program tersebut diharapkan dapat meningkatkan keahlian dan keterampilan para santri. Presiden Jokowi juga berencana menambah jumlah pesantren yang menerima program yang berkaitan dengan perekonomian dan SDM.
Rencananya, pemerintah melalui Kemenaker akan membuka 1.000 BLK di Ponpes pada 2019 untuk meningkatkan kompetensi angkatan kerja muda. Hal ini sebagai wujud konkret pemerintahan Presiden Jokowi dalam memprioritaskan peningkatan kualitas SDM.
Dalam BLK itu nantinya akan ada berbagai macam kejuruan yang bisa dimanfaatkan santri dan masyarakat yang ada di lingkungan pesantren. Lulusan BLK ini akan siap bekerja di masyarakat.
Keberadaan BLK di ponpes merupakan wujud dari tanggung jawab Presiden Jokowi membentuk santri yang berdaya saing dan berdaya guna, serta mandiri dan bermanfaat bagi peningkatan ekonomi Indonesia.
Dengan adanya BLK ini, maka akan menambah keterampilan, membuka lapangan kerja bagi para santri maupun masyarakat luas sehingga pengangguran menurun. Ini adalah langkah kebijakan yang memiliki rantai dampak yang panjang.
Kita sangat mendukung kebijakan pemerintahan Presiden Jokowi dalam membawa kemaslahatan masyarakat seperti ini.
No comments:
Post a Comment