Progres pembangunan infrastruktur, khususnya jalan tol, di era pemerintahan Presiden Joko Widodo ini terus berlanjut. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mendorong penyelesaian ruas-ruas tol baru di berbagai wilayah.
Pembangunan jalan tol secara masif ini dilakukan bertujuan untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah. Sehingga bisa menurunkan biaya logistik, serta dapat memudahkan mobilitas manusia dan barang. Akan meningkatkan daya saing bangsa Indonesia. Itulah realisasi dari amanat Nawacita Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam meningkatkan pondasi perekonomian Indonesia.
Dalam membangun berbagai proyek infrastruktur tersebut, pemerintah menggunakan skema kerjasama antara pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Hal ini bertujuan untuk mengatasi ketimpangan pendanaan (financial gap) infrastruktur, terutama jalan tol demi ketepatan waktu penyelesaiannya, sehingga dapat memberikan manfaat nyata bagi negara dan masyarakat.
Hasil realisasinya cukup memuaskan. Dalam tiga tahun terakhir (2015-2017), panjang ruas-ruas tol baru di Indonesia bertambah 332 Km. Sementara dari bulan Januari hingga September 2018, panjang jalan tol yang telah beroperasi adalah 136,1 km.
Selanjutnya, dari Oktober hingga Desember 2018 ditargetkan akan siap untuk dioperasikan sebanyak 13 ruas jalan tol baru dengan total panjang 468,1 Km.
Kemudian, pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek 2 Elevated (Japek 2) sepanjang 38 Km bertujuan mengurai kemacetan di ruas tol, saat ini telah mencapai 49,4% ditargetkan selesai pada akhir Maret 2019.
Dengan begitu, pembangunan tol Trans Jawa ini akan tersambung pada akhir 2018. Keberadaan jalan tol ini tentunya akan memperlancar pergerakan orang dan barang, serta memangkas biaya logistik maupun delivery time sehingga bisa lebih efisien.
Itulah progress dari hasil kerja nyata pemerintahan Presiden Jokowi dalam membangun infrastruktur. Kita sangat yakin bila kepemimpinannya itu dilanjutkan satu periode lagi, maka akan semakin banyak kemajuan yang ditorehkannya. Semua itu demi kemajuan Indonesia, sebagai kekuatan ekonomi baru di dunia.
No comments:
Post a Comment