Kisah yang Tak Suci, Partai Gerindra dan Sederet Kasus Hukum Kadernya
Sebagai oposisi, kelakuan kader-kader Partai Gerindra kadang tak tahu diri. Mereka selalu merasa suci dan benar, sedangkan pihak di seberangnya selalu dianggapnya salah.
Dari persoalan penting hingga yang remeh temeh, selalu dikomentari oleh para kader Gerindra ini. Hal itu tampaknya demi mendapatkan dukungan untuk merealisasikan agendanya dalam menduduki tampuk kekuasaan.
Padahal, sebagai sebuah partai politik, banyak kader Gerindra yang juga bermasalah secara hukum. Mereka umumnya tersangkut kasus korupsi, suap, penggelapan, hingga kasus kriminal seperti pembakaran sekolah.
Wow, mari kita simak sederet kasus pelanggaran hukum para kader Partai Gerindra.
Pertama, kader Gerindra bernama Agus Sugianto ini. Dia dilaporkan Calon Walikota Palembang pada 2017 karena terkait kasus penipuan dan penggelapan uang Rp 3 M. Agus Sugianto juga merupakan mantan ajudan Ketum Gerindra.
Kedua, Wakil Ketua DPRD Bali, Jero Gede Komang Swastika. Dia adalah kader Gerindra yang terjerat kasus narkoba. Rumahnya digeledah kepolisian karena menjadi tempat menyembunyikan narkoba.
Kemudian, ada juga Yansen Binti. Dia adalah kader Partai Gerindra sekaligus anggota DPRD Kalteng yang menjadi dalang dibalik pembakaran 7 sekolah di Palangka Raya, Prov. Kalteng. Alasannya, itu mendesak Gubernur Kalteng Sugianto Sabran agar memberikan proyek kepada Yansen Binti.
Berikutnya, terdapat sederet kasus korupsi yang melibatkan kader Gerindra. Misalnya, 4 kader Gerindra di DPRD Kota Malang terlibat korupsi berjamaah dalam kasus suap APBD-P 2015.
Kemudian, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta sekaligus kader Gerindra, M. Taufik terlibat kasus korupsi logistik Pemilu saat menjabat Ketua KPUD DKI Jakarta. Berikutnya, rekannya yang bernama M. Sanusi yang pernah menjabat Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta juga terkena OTT KPK dalam kasus suap reklamasi dan dijatuhi hukuman 10 tahun penjara.
Tak hanya itu, M. Basuki yang pernah menjabat Ketua Komisi B DPRD Jawa Timur juga menjadi tersangka suap setoran triwulan terkait pelaksanaan tugas pengawasan dan pemantauan DPRD tentang penggunan anggaran di Prov. Jatim.
Sederet kasus korupsi dan pelanggaran hukum lainnya tersebut menjadi bukti bahwa Partai Gerindra tak suci-suci amat. Mereka bukan partai yang suci, apalagi menyandang predikat sebagai Partai Allah,
Beberapa kasus hukum yang dilakukan oleh kader Gerindra itu menunjukkan sisi buruknya kaderisasi dan evaluasi terhadap di tubuh partai besutan Prabowo Subiyanto ini. Itu adalah kelemahan mendasar dari Partai Gerindra.
No comments:
Post a Comment