Tokoh Pemuda: Mari Hentikan Upaya Delegitimasi Pemilu 2019
Pemilu 2019 telah selesai digelar, namun serangan terhadap KPU sebagai institusi penyelenggara Pemilu terlihat masih tajam dan masif.
Hal ini mengundang keprihatinan yang mendalam, termasuk dari organisasi pemuda.
Sebagaimana diketahui, upaya delegitimasi hasil Pemilu terus menerus dilakukan oleh kubu Prabowo-Sandi. Mereka sering menuduh KPU curang dan tidak netral.
Kondisi ini bila dibiarkan berlarut-larut akan memecah belah bangsa. Karena telah menciptakan polarisasi antar pendukung kandidat capres.
Menanggapi itu, Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Abdul Aziz, meminta agar para pihak yang mencoba menyudutkan kinerja KPU berhenti memprovokasi dan menyudutkan KPU.
Seharusnya kita justru memberikan apresiasi yang tinggi terhadap KPU yang sudah bekerja keras demi menyelenggarakan Pemilu yang bersih dan jurdil.
Diantara itu mungkin kita masih menemukan beberapa kekurangan, namun hal itu masih dapat dimaklumi.
Tokoh pemuda tersebut juga mengajak semua pihak agar menyikapi proses kontestasi politik ini dengan kepala dingin. Karena kedewasaan sikap tersebut akan dicatat oleh rakyat Indonesia di kemudian hari.
Diakui atau tidak, memang sudah seharusnya pihak-pihak yang mencemooh dan mendelegitimasi KPU itu berhenti saat ini.
Akan lebih baik apabila pihak-pihak tersebut membantu tugas institusi penyelenggara Pemilu tersebut daripada sekadar "nyinyir". Karena mencemooh saja tidak akan mengubah keadaan.
Kita sepatutnya mendukung KPU dan mengawasinya. Bila ada salah kita ingatkan, tetapi tak perlu hingga menjatuhkan lembaganya.
No comments:
Post a Comment