Friday, 5 April 2019

Inkonsistensi Argumen Batalnya Prabowo Hadir di Pangkal Pinang dan Lemahnya Keislaman Prabowo

Inkonsistensi Argumen Batalnya Prabowo Hadir di Pangkal Pinang dan Lemahnya Keislaman Prabowo


Kebohongan publik kembali diciptakan oleh kubu capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo-Sandi. Kali ini terkait dengan batalnya kampanye akbar Prabowo di Pangkal Pinang, Bangka Belitung. 

Terlihat ada inkonsistensi alasan mengapa Prabowo batal hadir di Pangkal Pinang. Kepada media, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengatakan bahwa Prabowo sakit.

Namun sejurus kemudian, juru bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade mengklarifikasi bahwa Prabowo sedang ada agenda konsolidasi di Hambalang. 

Inkonsistensi pernyataan kedua tokoh yang terlanjur menyebar di publik dan media adalah salah satu contoh ketidakkompakan kubu paslon 02 dalam menyebutkan alasan mengapa Prabowo gagal datang ke Pangkal Piinang. Inilah yang merugikan publik.

Kebiasaan ini perlahan menjadi sesuatu yang membahayakan bagi Indonesia jika paslon tersebut memimpin negara. Menutupi sesuai hal demi kepentingan pribadi bahkan di depan para pendukungnya sendiri.

Sebelumnya, Prabowo juga batal untuk datang ke Aceh. Batalnya kampanye Prabowo di sejumlah daerah yang kental dengan nuansa dan basis Islam, termasuk di Aceh, ini memunculkan spekulasi adanya kesengajaan dari dirinya. 

Ia berusaha menghindari tempat-tempat tertentu, dimana dirinya tak dapat berlaku layaknya seorang pemimpin muslim pada umumnya. Karena Prabowo itu tidak bisa menjadi imam shalat dan membaca Al Qur'an.

Seperti diketahui Prabowo memang lemah dalam urusan agama Islam. Hal ini diperkuat dengan pernyataan Rizieq Shihab yang meragukan keislaman Prabowo, persis seperti dikutip oleh Yuzril Ihza Mahendra dalam sebuah obrolan chatnya. 

Salah satu agenda kampanye di Pangkalpinang adalah sholat berjamaah di Masjid Jami'.  Batalnya Prabowo ke Pangkalpinang ini tercatat sudah 2 kali, sebelumnya pada bulan Maret lalu Prabowo juga batal hadir.

Inkonsistensi dan tidak islami adalah ciri dari Prabowo. Keduanya melekat dalam satu badan, sehingga tak bisa dipisahkan lagi.

No comments:

Post a Comment