Thursday, 4 April 2019

Elektabilitas Stagnan, Kampanye Penuh Fitnah dan Hoaks Tak Mampu Angkat Elektabilitas Prabowi-Sandi

Elektabilitas Stagnan, Kampanye Penuh Fitnah dan Hoaks Tak Mampu Angkat Elektabilitas Prabowi-Sandi


Kampanye yang dipenuhi dengan fitnah dan hoaks ternyata tak mampu mengangkat elektabilitas kandidat capres-cawapres. Hal ini terbukti pada Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di Pilpres 2019 ini. 

Pasalnya, meski telah mengerahkan segenap fitnah dan hoaks selama 6 bulan masa kampanye, ternyata elektabilitas Prabowo-Sandi hanya naik 4 persen. Padahal harus diakui segala cara sudah dilakukan oleh kubu 02 tersebut.

Kesimpulan itu hadir dari berbagai survei yang digelar oleh lembaga sigi dalam dan luar negeri. Salah satunya hasil survei Indikator Politik Indonesia yang terbaru. 

Dalam survei tersebut, elektabilitas petahana masih unggul dengan angka 55,4 persen berbanding 37,4 persen milik Prabowo-Sandi.

Sejauh ini, sebagian besar survei yang telah keluar menunjukkan elektabilitas Jokowi masih di atas Prabowo dengan jarak sekitar 15-20 persen. Hanya survei Litbang Kompas yang dirilis pada Rabu (20/3) lalu yang menyerupai temuan Indikator ini.

Sebelumnya, Lembaga survei Indikator Politik menyatakan jika pemungutan suara Pilpres 2019 digelar hari ini, maka yang keluar sebagai pemenang adalah Paslon nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin. Hal itu merupakan temuan survei yang dilakukan Indikator Politik kurun waktu 22-29 Maret 2019.

Dengan demikian, dalam tempo sekitar dua pekan sebelum hari pencoblosan, elektabilitas kedua paslon masih berselisih dua digit yakni 18 persen. Ini merupakan angka yang cukup besar untuk dibalikkan dalam kurun waktu yang singkat. 

Sehingga, agak mustahil bila Prabowo-Sandi akan memenangkan kontestasi Pilpres nanti. Elektabilitas Prabowo-Sandiaga tidak naik signifikan karena rakyat sudah tidak bisa dikelabui oleh hoax dan fitnah yang sengaja disebarkan mereka. 

Kini kita memiliki kesimpulan baru, silakan berkampanye dengan fitnah dan hoaks, toh rakyat sudah cerdas. Penggunaan kampanye hitam tak akan mampu mengangkat elektabilitas kandidatnya.

No comments:

Post a Comment