"Pakai Otak!", Pesan Menteri Pertahanan kepada Prabowo dan Pendukungnya
Tidak semua elit politik di Indonesia dapat bersikap dewasa dalam menyikapi Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Hal itu tergantung dengan kelapangan dada dan sikap kenegarawanannya.
Salah satu yang patut menjadi perhatian adalah kelakuan sejumlah elit yang menjelek-jelekkan penyelenggara Pemilu karena hasilnya tidak sesuai harapan. Apalagi menuduh mereka berbuat curang.
Hal itulah yang membuat geram Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu. Ia mengecam pihak yang menyebarkan isu sesat KPU curang.
Juga mereka yang menghasut masyarakat untuk tidak puas dengan hasil Pemilu dan menggalang people power.
Kegeraman Ryamizard itu terlebih melihat banyaknya petugas Pemilu yang meninggal akibat kelelahan saat bertugas. Mereka telah berjuang keras, tetapi justru dituduh macam-macam oleh elit-elit yang termakan dengan ambisi kuasa itu.
Menurut Menhan, pihak yang menuduh KPU curang itu seharusnya melihat pengorbanan para petugas.
"(Yang) menjelekkan KPU tuh tidak pakai otak apa. Lihat yg bekerja setengah mati itu, harus dihargai itu, kok malah tidak menghargai mereka. Curang apa? Sampai meninggal mereka," tegasnya.
Menhan sendiri menyebut mereka sebagai pahlawan. Hal itu diungkapkan Ryamizard usia memberikan pengarahan pada prajurit Kodam IV Diponegoro di Makodam IV Diponegoro.
Ia sendiri mengakui dengan tulus serta menghormati jasa para petugas yang meninggal tersebut.
Harus diakui, KPU dan jajarannya di lapangan itu telah bekerja dengan baik dan bersungguh-sungguh dalam menyelenggarakan pesta demokrasi lima tahunan ini. Mereka itu adalah pahlawan demokrasi dan harus diapresiasi.
Adanya upaya mendiskreditkan, berikut dengan penyebarluasan isu sesat, bahwa KPU curang dan tidak netral itu sungguh keji. Hal itu merupakan perbuatan yang tidak bisa diterima.
Penyebarluasan isu sesat itu pun bukan tanpa konteks. Hal itu karena manuver satu-satunya dari kubu Prabowo-Sandi tinggal ke MK saja. Sehingga mau tidak mau mereka akan terus menggoreng isu kecurangan ini.
Permainan politik kubu Prabowo ini sungguh tidak cantik. Mereka terus menyulut emosi massa agar mau digerakkan untuk people power. Itulah satu-satunya jalan bila mereka ingin membalikkan keadaan.
Tapi kita juga tak bodoh-bodoh amat. Manuver seperti itu sudah terbaca dan publik pun tidak begitu percaya.
No comments:
Post a Comment