Logika Sesat Pikir, Aib Pribadi Terbongkar Ferdinand Hutahaean Malah Salahkan Jokowi
Video Ketua Divisi Hukum dan Advokasi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean sedang makan malam bersama seorang perempuan beredar luas di media sosial. Video itu diberi keterangan bahwa Ferdinand bersama selingkuhannya.
Dalam video berdurasi 38 detik itu, Ferdinand, yang mengenakan kaus putih, tampak merangkul seorang perempuan. Namun muka perempuan tersebut diburamkan.
Lucunya, saat video itu terbongkar ke publik, tak ada angin tak ada hujan, dia justru mempermasalahkan pemerintahan Presiden Jokowi. Padahal, tak ada sangkut paut sedikit pun atas beredarnya video tersebut dengan jalannya pemerintahan.
Bagi kader Partai Demokrat itu apapun masalah di Indonesia ini, Jokowi adalah penyebabnya. Termasuk saat aib dirinya terbongkar ke publik.
Alih-alih menutupi malu karena videonya yang menunjukkan kemesraan di muka umum viral dan menjadi perbincangan netizen, ia malah menyalahkan Presiden Jokowi dan menyebut rezim Jokowi harus ditumbangkan. Logika sesat pikir seperti ini yang terus diproduksi olehnya di media sosial.
Bisa dikatakan, kader Demokrat itu adalah orang-orang stress, kelakuannya bejat dan banyak aib, serta senang menyalahkan rezim Jokowi atas kebobrokan dirinya sendiri.
Setelah Arief Arief ditangkap karena viral sedang nyabu dan menyalahkan Jokowi yang katanya gagal menuntaskan peredaran narkoba, kini Ferdinand juga ikut-ikutan menyalahkan Jokowi. Kedua-duanya sungguh tak masuk akal.
Padahal kalau kita mau jujur, SBY sebagai pimpinan Partai Demokrat itu dikenal santun dan sangat menjaga sikap selama 10 tahun memimpin Indonesia. Tetapi kenapa kader paratainya begitu banyak yang tidak berkualitas dan tidak beres?
Mulai dari kasus korupsi besar-besaran oleh kader-kader utama PD, lalu Roy Suryo yang nyeleneh hingga ngutil peralatan Menpora, Andi Arief ternyata pengguna Narkoba, dan sekarang Ferdinand yang gemar berselfie telanjang seperti ABG labil.
Itu adalah sekelumit kader-kader nakal Demokrat yang harus dibereskan SBY bila tak mau partainya rusak dan pecah. Mereka bukan generasi awal Demokrat, tetapi gerombolan yang memanfaatkan perahu partai untuk mencari karier politik yang oportunis.
No comments:
Post a Comment