Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo menjelaskan bahwa pengelolaan ekonomi makro itu berbeda dengan pengelolaan ekonomi mikro. Pernyataan ini menanggapi pernyataan Prabowo Subianto yang menyoroti masalah pembangunan infrastruktur, deindustrialisasi, dan impor.
Dalam debat kelima, Jokowi sedikit memberikan kuliah kepada Prabowo-Sandi mengenai perbedaan mengelola ekonomi makro dengan mikro tersebut. Jokowi menyebut dari sisi produksi dan permintaan yang membedakan ekonomi makro dan mikro.
“Pak Prabowo, Pak Sandi, mengelola ekonomi makro itu berbeda dengan mengelola ekonomi mikro. Karena ekonomi makro itu agregat produksi dan sisi permintaan dan sisi supply itu harus dipengaruhi oleh dan dijaga oleh kebijakan-kebijakan pemerintah,” kata Jokowi dalam debat capres, Sabtu (13/4/2019).
Apa yang disampaikan oleh Jokowi itu memang benar. Mengelola ekonomi makro (negara) adalah mengelola agregat produksi sektor primer, seperti di bidang pertambangan, pertanian, perkebunan kemudian sektor sekunder di bidang manufaktur.
Oleh karena itu, penyelesaian masalah ekonomi makro tidak bisa merujuk pada kasus per kasus atau perseorangan. Memerlukan tahapan-tahapan besar untuk menyelesaikannya dan itu tidak semudah membalikkan tangan.
Cara Sandi mengambil contoh-contoh nama untuk menunjukan persoalan ekonomi negara itu tidak sepenuhnya tepat dan betul. Apalagi jika ingin menyelesaikan problem ekonomi secara menyeluruh, karena mengelola ekonomi makro berbeda dengan ekonomi mikro.
Itu sebabnya pemerintahan Jokowi membangun infrastruktur. Sebab, infrastruktur akan dihubungkan dan terhubung dengan kawasan industri dan pariwisata.
Pembangunan infrastruktur akan menumbuhkan titik ekonomi baru di wilayah-wilayah di mana infrastruktur itu dikembangkan.
Jokowi menjelaskan menjelaskan tahapan pertama pemerintahannya adalah pembangunan infrastruktur. Setelah itu fokus pada pembangunan sumber daya manusia, ketiga adalah reformasi struktural, dan keempat adalah urusan teknologi dan inovasi.
Itulah tahapan-tahapan besar yang ingin dikerjakan oleh pemerintahan Presiden Jokowi.
Melihat debat kelima kemarin, sangat terlihat bahwa Prabowo-Sandi yang sedari awal ingin berfokus ke bidang ekonomi namun sepertinya kurang paham dan mumpuni dalam membahas secara kritis terkait permasalahan perekonomian di Indonesia.
No comments:
Post a Comment