Sandiaga Lesu dan Tak Bergairah, Begini Kata Pakar Bahasa Tubuh
Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno akhirnya muncul di hadapan publik. Ia mendampingi calon presiden Prabowo Subianto saat konferensi pers deklarasi kemenangan Pilpres 2019 di Jalan Kertanegara, Jakarta, Kamis (18/4).
Mengenakan polo shirt biru dan celana khaki, Sandiaga Uno dinilai tampil di luar kebiasaannya. Ia terlihat lesu dan tidak bersemangat.
Hal ini sempat menarik perhatian para ahli bahasa tubuh dan mikroekspresi. Menurut pakar bahasa tubuh dan mikroekspresi, Monica Kumalasari, penampilan Sandi ini sudah keluar dari baseline-nya, yaitu smile dalam berkomunikasi, santai, gesture sangat natural dan spontan.
Selama konferensi pers itu Sandi justru menampilkan ekspresi sedih, marah, dan takut. Gesture tubuhnya juga sangat berbeda, dengan tangan di belakang. Ini menandakan kekhawatiran dan biasanya ekspresi dari "manut".
Dalam konferensi pers itu Sandiaga juga terlihat cukup lama menatap skrip pidato Prabowo. Saat Prabowo menyebut UUD 1945, Sandiaga mulai batuk dengan menutup mulut atau buang muka ke samping kiri.
Adegan tersebut diikuti dengan Sandiaga mulai menatap ke audiens dan menyapu audiens saat Prabowo berbicara tentang partai-partai.
Yang jelas, Sandiaga Uno dalam tekanan berat. Tekanan atas apa? Kemungkinan karena otoritas Prabowo, bisa karena tekanan pihak luar yang terlibat dalam pendanaan ajang Pilpres, bisa juga karena shock hasil quickcount.
Senada dengan Monica, pakar Ekspresi Handoko Gani juga memiliki kesimpulan yang sama. Ekspresi yang ditunjukkan Sandiaga itu adalah ekspresi ketidaksukaan, bukan karena sakit. Jika Sandiaga sedang sakit, maka ada tanda-tanda lain yang terlihat pada anggota tubuhnya.
Sandi memang terlihat batuk dan menutup mulutnya dengan lengan, namun jika hanya batuk, maka wajahnya tidak sampai kucel seperti itu.
Indikasi ketidaksukaan terhadap sesuatu lainnya juga terlihat pada sikap Sandiaga saat Prabowo dan orang-orang di sekitarnya mengangkat dan mengepalkan tangan di atas kepala. Sedangkan, Sandiaga terlihat hanya mengangkat tangan setinggi dada.
Sandiaga selama ini terkenal sangat rasional, sehingga dia tahu hasil quick count itu valid dan benar. Sehingga mungkin Sandi ingin bersikap realistis, dengan mengakui quick count tersebut, tetapi ditekan Prabowo.
No comments:
Post a Comment