Ada Gelagat Jahat, SBY Berikan 2 Instruksi ke Kader Demokrat
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) menginstruksikan kader dan pengurus partainya tidak ikut serta dalam kegiatan bertentangan dengan Undang-undang dan konstitusi.
Instruksi itu dikeluarkan setelah proses pemungutan suara Pemilu 2019, Rabu (17/4) kemarin.
Selain meminta tak terlibat dalam kegiatan inkonstitusional, SBY mengingatkan kader dan pengurus Partai Demokrat terus memantau situasi tanah air setelah pencoblosan. Serta, melaporkan jika melihat situasi menjurus ke arah konflik dan krisis yang membahayakan.
Dalam instruksi lain, SBY juga meminta kader Demokrat untuk pindah kantor dari BPN Prabowo-Sandi. Perintah ini sama artinya dengan menarik pasukan dari tim pemenangan Prabowo-Sandi.
Dua instruksi SBY di atas telah dibenarkan oleh Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Amir Syamsuddin.
Surat perintah dari SBY tersebut ditujukan kepada beberapa petinggi PD termasuk Sekjen selaku Pelaksana Tugas Harian Hinca Panjaitan, Wakil Ketua Syarief Hasan, juga ditembuskan kepada Komandan Komando Tugas Bersama (Dankogasma) Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY.
Tindakan SBY tersebut bukan tanpa sebab. Kemungkinan besar SBY membaca gelagat jahat dibalik klaim kemenangan Prabowo, sehingga menyerukan kepada seluruh pimpinan maupun kader Partai Demokrat menghentikan sementara dinas di BPN Prabowo-Sandi dan segera kembali untuk melakukan konsolidasi.
Hal itu pantas dilakukan mengingat dalam dua hari terakhir seruan melakukan people power sempat muncul. Penasihat PA 212 Eggi Sudjana, misalnya, mengatakan soal people power di Kertanegara, markas kubu Prabowo.
Hal itu juga diikuti dengan deklarasi kemenangan sepihak oleh Prabowo-Sandi. Serta, diikuti dengan tuduhan Pemilu curang bila KPU tak merilis hasil yang sama dengan data kubu 02.
Itulah latar belakang dua instruksi SBY kepada kader Demokrat di atas.
Sebagai seorang yang tumbuh dari dinas militer, SBY pasti telah mendapatkan informasi-informasi mengenai arah gerakan Prabowo cs. Karenanya dia menginstruksikan kader-kader Demokrat agar tidak ikut ke barisan mereka.
Langkah kenegawaranan SBY ini patut diapresiasi. Setiap elite politik harusnya menahan diri saat ini, agar tidak terjadi kekacauan negara pasca Pemilu.
No comments:
Post a Comment