Saturday, 20 April 2019

Delusi Massal, Prabowo Subianto Dipanggil Presiden oleh Pendukungnya

Delusi Massal, Prabowo Subianto Dipanggil Presiden oleh Pendukungnya


Delusi Prabowo Subianto semakin menjadi-jadi. Setelah mengklaim sepihak dirinya sebagai pemenang Pemilu 2019, Ia juga mempraktikan gaya hidup bak Presiden. 

Hal itu, misalnya, terlihat saat Persatuan Purnawirawan Indonesia Raya (PPIR) bertamu ke kediaman pribadinya, Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis petang (18/4).

Dalam momen tersebut, para Purnawirawan berbaris siaga. Sebelum masuk ke rumah Prabowo, mereka terlebih dahulu memberi hormat seraya menyampaikan beberapa perkataan. 

Ada yang menyelamati Prabowo sebagai presiden, ada yang menyatakan siap presiden. 

"Siap Presiden." "Selamat, Pak Presiden." "Dirgahayu, Komando." 

Sebagian mereka memekikkan kata-kata tersebut sebelum berjabat tangan dengan Prabowo. 

Menerima penghormatan itu, Prabowo pun membalasnya dengan gerakan hormat. Prabowo yang didampingi Koordinator Juru Bicara BPN, Dahnil Anzar Simanjuntak pun terlihat tersenyum senang. 

Itulah kelakuan calon presiden yang mengaku pemenang Pemilu, padahal hasil resmi KPU belum diumumkan. Bukankah itu adalah delusi yang nyata? 

Delusi adalah jenis gangguan mental, di mana penderitanya tidak dapat membedakan kenyataan dan imajinasi. Sehingga ia meyakini dan bersikap sesuai dengan hal yang ia pikirkan. 

Penderita gangguan delusi meyakini hal-hal yang tidak nyata atau tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya. Walau sudah terbukti bahwa apa yang diyakini penderita berbeda dengan kenyataan, penderita tetap berpegang teguh pada pemikirannya.

Deskripsi tersebut mirip dengan yang dialami Prabowo. 

Betapa memalukannya tindakan Prabowo agar memperoleh penghormatan sebagai presiden dan melibatkan purnawiran TNI. 

Ia tidak mampu menerima kenyataan jika dirinya selalu kalah, sehingga bertindak gila untuk mengklaim kemenangannya sendiri. Kasihan Prabowo. 

Tapi tak apalah, biar ia merasakan rasanya dihormati seperti presiden sungguhan. Karena toh setelah pengumuman resmi KPU, yang dilantik menjadi presiden bukan dia.

"SIap, Pak Presiden!" tapi bohongan.

No comments:

Post a Comment