Ramainya Dukungan KH. Ma'ruf Amin dan Klarifikasi soal Esemka
Nama cawapres KH. Ma'ruf Amin menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Dalam sepekan ini, setidaknya namanya dikaitkan dengan dua hal, yakni dukungan yang masif dari masyarakat Banten kepadanya dan perkembangan proyek mobil nasional Esemka.
Pertama, di akhir pekan pertama November 2018, keluarga besar Tubagus Chasan Sochib bersama ulama, pendekar Banten, dan Relawan Banten Bersatu menggelar deklarasi dukungan kepada pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Deklarasi itu digelar di GOR Maulana Yusuf, Serang, Banten, Sabtu (3/11/2018). Dan, dihadiri oleh Presiden Jokowi beserta KH. Ma'ruf Amin, juga ribuan dari kalangan ulama, santri, dan jawara Banten.
Menurut Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah sekaligus perwakilan keluarga Tubagus Chasan mengucapkan terima kasih kepada Jokowi, yang memilih Ma'ruf Amin sebagai cawapresnya. Hal ini membuat masyarakat Banten merasa terhormat karena salah satu putra terbaiknya menjadi cawapres.
Dengan deklarasi ini, jaringan ulama, santri, jawara, dan keluarga Tubagus Chasan Sochib akan bekerja untuk memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019 nanti. Rais 'Aam PBNU itu sendiri menargetkan 70 persen suara di Banten akan mendukung capres petahana.
Kedua, dalam beberapa hari ini, nama cawapres KH. Ma'ruf Amin disebut menyebarkan hoax karena mengatakan mobil nasional Esemka akan diluncurkan pada Oktober 2018. Pernyatan itu disampaikannya ketika berkunjung ke Ponpes Krapyak Yogyakarta pertengahan bulan lalu.
Namun, pernyataan itu dibantah banyak orang. Pernyataan Kiai Ma'ruf bukanlah hoaks atau sebuah kebohongan. Karena peluncuran mobil Esemka itu hanyalah tertunda. Ke depan akan tetap ada peluncurannya.
Hal ini sebagaimana yang dikatakan oleh Ketua Fraksi Partai Hanura DPR RI Inas N Zubir. Menurutnya, peluncuran mobil Esemka pada bulan Oktober lalu bukanlah sebuah hoaks. namun sebuah hal yang tertunda saja. Itu berbeda.
Kita paham bahwa pernyataan dari Ma’ruf Amin terkait peluncuran mobil Esemka itu banyak dipelintir oleh pendukung kubu Prabowo-Sandi. Hal itu menjadi amunisi dari pihak oposisi untuk melancarkan isu negatif kepada masyarakat dengan tujuan dasar perebutan suara.
No comments:
Post a Comment