Pasang Poster Raja Jokowi, Ini Taktik False Flag Demonization untuk Kalahkan Jokowi di Jateng
Dalam pertarungan politik, usaha-usaha kampanye hitam kerap digunakan oleh pihak tertentu untuk menjatuhkan lawan. Banyak cara yang digunakan untuk mendiskreditkan lawan politik, seperti melalui poster Raja Jokowi yang beredar di Jawa Tengah.
Sebagaimana diketahui, beberapa waktu lalu, poster bergambar Jokowi yang memakai kebesaran Raja lengkap dengan mahkotanya menempel di sejumlah pohon di beberapa wilayah Jateng.
Dari poster tersebut siapapun yang melihatnya pasti agak 'alergi', mengingat saat ini sistem yang diterapkan di Indonesia adalah demokrasi, dimana kekuasaan itu ada di tangan rakyat. Raja identik dengan kekuasaan yang absolut dan kuasanya turun temurun.
Melalui poster tersebut Jokowi ingin dikesankan sebagai sosok yang otoriter dan anti-demokrasi. Pas, di saat bersamaan narasi Jokowi anti-demokrasi sedang menyebar di dunia maya.
Pemasangan poster Jokowi berpakaian Raja di Jateng itu merupakan modus kampanye hitam gaya baru. Ada pihak yang sengaja memalsukan Alat Peraga Kampanye (APK) karena PDIP selalu memiliki elektabilitas tinggi dari hasil survei sebagian besar lembaga sigi di Indonesia.
Melalui poster tersebut, ingin dikesankan seolah-olah yang mengeluarkannya adalah PDIP. Padahal kenyataannya baik dari DPD PDIP Jateng, DPP PDIP, Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN KIK) tidak pernah memproduksi APK yang berkonten menyesatkan seperti dalam poster.
Inilah yang disebut dengan 'false flag demonization' atau kampanye hitam dengan bendera palsu. Yaitu kampanye hitam dengan meminjam bendera lawan. Sehingga publik melihat itu adalah kesalahan tim Jokowi sendiri.
Intinya adalah berbagai strategi dan taktik digunakan demi sebuah kemenangan, bahkan sampai menghalalkan segala cara. Tujuannya demi mengurangi simpati warga Jateng kepada Presiden Jokowi.
No comments:
Post a Comment