Saturday, 24 November 2018

Kita Sudah Maju dan Melewati Masa Reformasi, Jangan Mau Diajak ke Masa Orba Lagi

Kita Sudah Maju dan Melewati Masa Reformasi, Jangan Mau Diajak ke Masa Orba Lagi 


Beberapa waktu lalu, kita disuguhi narasi politik yang mengerikan. Kenapa? Karena ada satu kubu dari kandidat calon presiden yang ingin mengembalikan ke masa Orde Baru.

Adalah, Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya, Titiek Soeharto, yang mengatakan jika Prabowo terpilih sebagai presiden, maka Indonesia akan kembali mengulang masa Orba.

Sementara kita tahu masa Orba adalah identik dengan kepemimpinan yang otoriter, dimana masyarakat tidak mendapatkan kebebasan untuk berpendapat dan mengkritik pemerintah.

Tindakan otoriter di masa Orba juga ditunjukkan dengan beberapa kasus pelanggaran HAM, seperti kasus Tanjung Priok, Kedung Ombo dan Marsinah. Pemerintah Orba selalu membungkam suara masyarakat menggunakan kekuatan militer yang identik dengan tindakan kekerasan.

Kepemimpinan Orba juga merupakan politik yang korup dan penuh dengan tipu muslihat.

Masalahnya, kita justru diajak oleh pendukung Prabowo-Sandi untuk kembali mengulang masa kelam tersebut. Padahal dulu rezim Orde Baru itu telah ditumbangkan dengan gelombang demonstrasi rakyat dan melahirkan reformasi.

Bila kita ingin kembali ke masa Orde Baru, maka ini tentu sebuah kemunduran.

Bila alasan kembali ke Orba hanya karena urusan swasembada beras, maka itu juga tak masuk akal. Sebab, propram swasembada pangan era Orba salah kaprah karena tidak sustainable atau berkelanjutan. Menurut data statistik swasembada itu hanya efektif 2 tahun saja.

Selain itu, swasembada pangan pada masa itu diartikan secara sempit sebagai program "beras-isasi" yang berdampak pada semakin memburuknya ketahanan pangan non beras, karena petani dipaksa untuk menanam padi.

Apalagi program tersebut didanai dari utang luar negeri yang besar, sehingga Pemerintah harus menanggung utang tersebut sampai sekarang.

Di sisi lain, Presiden Jokowi telah membuat program swasembada pangan yang lebih berkeadilan. Kebijakan tersebut membebaskan petani Indonesia untuk menanam komoditas pangan selain beras, sehingga mereka tidak kehilangan otonomi atas lahannya seperti saat masa orba.

Mengajak kembali ke masa Orba sama saja dengan menjerumuskan negara ini ke dalam masa kelam dan gelap. Kita tentu saja tak ingin kembali seperti itu. Kita ingin maju, dengan mengambil pelajaran pahit di masa lalu.

Jangan mau diajak kembali ke masa Orba. Karena apa-apa memang murah, termasuk nyawa dan kepalamu.

No comments:

Post a Comment