Thursday, 15 November 2018

Mari Buka Data, Tingkat Ketimpangan Cenderung Turun dalam 4 Tahun Terakhir

Mari Buka Data, Tingkat Ketimpangan Cenderung Turun dalam 4 Tahun Terakhir



Bila kita perhatikan data Badan Pusat Statistik (BPS) terkait tingkat ketimpangan di Indonesia, maka ada kabar baik di sana. Dalam 4 tahun ini, tingkat ketimpangan cenderung menurun.

Bahkan rasio gini bulan Maret 2018 menjadi yang terendah sejak 7 tahun terakhir, atau sejak September 2011. Kondisi ini menunjukkan bahwa selama periode Maret 2015-Maret 2018, di era pemerintahan Jokowi-JK, terjadi perbaikan pemerataan pengeluaran di Indonesia. 

Pada Maret 2018. BPS mencatat rasio gini sebesar 0,389. angkat tersebut mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, dimana pada Maret 2017 rasio gini sebesar 0,393.

Rasio gini adalah salah satu alat untuk mengukur derajat ketidakmerataan distribusi pendapatan penduduk. Semakin mendekat angka 1 maka semakin buruk.

Bila diperhatikan, tren rasio gini di Indonesia itu meningkat sejak tahun 2010, namun rasio gini terus menurun sejak tahun 2015 

Nilai rasio gini Indonesia selama periode 2010-September 2014 mengalami fluktuasi, dengan rasio gini mencapai angka tertingginya di angka 0,414 pada September 2014, Namun, mulai bulan Maret 2015 hingga Maret 2018, nilainya secara konsisten mulai menurun.  

Secara rerata nasional rasio gini perkotaan cenderung lebih besar dibanding pedesaan. Per Maret 2018, rasio gini perkotaan tercatat sebesar 0,401, sedangkan pedesaan sebesar 0,324.

Kemudian, berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), secara nasional tercatat bahwa kenaikan rata-rata pengeluaran perkapita per bulan penduduk kelompok 40 % terbawah lebih cepat dibanding penduduk kelompok 40 %menengah dan kelompok 20 % teratas. 

Kenaikan rata-rata pengeluaran perkapita September 2017–Maret 2018 untuk kelompok penduduk 40 % terbawah, 40 % menengah, dan 20 % teratas berturut-turut adalah sebesar 3,06 %; 2,54 %; dan 2,59 %. 

Di daerah perkotaan, kenaikan rata-rata pengeluaran perkapita per bulan penduduk kelompok 40 % terbawah meningkat lebih cepat dibanding penduduk kelompok 40 % menengah dan 20 % teratas.  Kenaikan rata-rata pengeluaran perkapita September 2017–Maret 2018 untuk ketiga kategori itu secara berurutan yaitu 2,49 %; 2,17 %; dan 0,94 %.

Di perdesaan, terjadi pola yang berbeda. Kenaikan rata-rata pengeluaran perkapita per bulan kelompok penduduk 40 % terbawah lebih cepat dibanding kelompok penduduk 40 % menengah, namun lebih lambat dibanding kelompok 20 % teratas. 

Kenaikan rata-rata pengeluaran perkapita September 2017–Maret 2018 untuk 40 % terbawah, 40 % menengah, dan kenaikan 20 % teratas berturut-turut adalah sebesar 2,93%; 2,35 %; dan 4,95 %.

Beberapa rangkaian data di atas berguna bagi kita untuk menunjukkan bahwa dalam 4 tahun ini upaya pemerintahan Presiden Jokowi untuk menurunkan tingkat ketimpangan cukup berhasil. Terbukti dari adanya kecenderungan penurunan rasio gini. 

Ini perlu diapresiasi, sekaligus ke depan perlu diperkuat kembali. Kita ingin pemerataan pembangunan itu terjadi secara menyeluruh, sehingga setiap anak bangsa, dimanapun tempat tinggalnya, bisa menikmati hasil pembangunan. Ini adalah ikhtiar bersama kita.

No comments:

Post a Comment