Suka Tuduh Orang "Kafir", Pendukung Prabowo-Sandi Sudah Kebangetan
Baru-baru ini, viral di media sosial sebuah video emak-emak pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno terlibat adu mulut, bahkan saling dorong. Menurut keterangan di video, keributan itu terjadi di Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat.
Penyebab keributan antara emak-emak itu ternyata berawal dari teriakan "kafir" yang dilontarkan oleh pendukung 02 kepada pendukung Jokowi. Tak terima diteriaki dengan sebutan "kafir", emak-emak pendukung Jokowi-Ma’ruf itu lalu berkata, “Lu bilang gua kafir?”
Didamprat seperti itu, si emak pendukung Prabowo tidak kelihatan takut, justru langsung mendorong lawannya. Si emak pendukung Jokowi pun tak mau kalah, dia balik menarik kerudung lawannya. Beruntung perkelahian keduanya tidak berlangsung lama karena dipisahkan oleh rekan-rekan mereka.
Kita tentu sangat menyayangkan keributan antara pendukung capres itu. Namun, kita lebih menyayangkan maraknya politisasi agama dan fitnah yang kerap disebarkan oleh kubu 02.
Akibat dari merebaknya fitnah dan hoaks itu, akhirnya rakyat biasa seperti diadu. Mereka terus mengadudomba dengan sebutan-sebutan kafir dan ungkapan kebencian identitas lainnya.
Diakui atau tidak, pendukung 02 memang sering menyebut pendukung 01 kafir dan suka memancing keributan dengan ejekan yang memanaskan hati. Ejekan kafir itu amatlah menyakitkan hati, sementara pendukung 02 menganggap bahwa Paslon merekalah yang paling sempurna, hebat, dan merasa tanpa kekurangan sedikit pun.
Kejadian itu membuktikan bahwasanya kubu Paslon 02 adalah gudangnya tukang hasut dan pengadu domba, yang bukan meredam situasi malah sengaja membuat masalah lebih besar.
Misalnya, melalui akun J’news @newsjundi, pendukung Prabowo-Sandi dengan cuitan yang penuh hasutan hawa iblis membuat narasi fitnah bahwa emak-emak pendukung Prabowo Sandi dipersekusi oleh gerombolan preman 01. Padahal, kenyataannya keributan itu diawali dari ejekan mereka sendiri.
Demi mendapat pengakuan yang paling hebat, kubu Paslon 02 ini menganggap semua orang di luar kelompok mereka salah dan musuh, lalu kuasa Tuhan dikangkangi sebagai hanya milik mereka secara ekslusif.
DI sini terbukti, mereka hanya mementingkan diri sendiri demi meraih ambisi dengan menghalalkan segala cara, tanpa peduli bahwa rakyat yang menjadi korban paling utama dari segala cara buruk yang dilakukan.
No comments:
Post a Comment