Tuesday, 26 March 2019

Perbedaan Kubu Jokowi dan Prabowo, Tak Ada Orang-Orang Seperti Fadli Zon dan Amien Rais di Kubu 01

Perbedaan Kubu Jokowi dan Prabowo, Tak Ada Orang-Orang Seperti Fadli Zon dan Amien Rais di Kubu 01


Ada banyak perbedaan diantara kubu pasangan calon Jokowi-Maruf Amin dengan lawannya, Prabowo-Sandi. Publik pun bisa menilai dari cara kampanyenya selama ini. 

Bila nuansa kegembiraan dibangun pasangan capres-cawapres nomor urut 01, tidak dengan Prabowo-Sandi. Kubu 02 itu lebih sering memberikan ketakutan dan kekhawatiran ke masyarakat.  

Menurut Jokowi, nuansa ini akan memberikan diferensiasi dari nuansa politik saat ini yang penuh hoaks, fitnah, dan ujaran kebencian.

Oleh sebab itu, Jokowi dan tim suksesnya telah merancang desain setiap kampanye terbuka, yakni dengan menggabungkan pertunjukan seni budaya dengan orasi politik mengenai program kerja dan menangkal hoaks. 

Contohnya, ketika Jokowi menghadiri kampanye terbuka di Banten. Untuk menuju lokasi acara, ia datang menggunakan kereta kuda diiringi dengan ragam budaya khas Provinsi Banten. 

Kubu Jokowi mampu menampilkan kampanye yang segar dan kreatif seperti itu karena ditopang oleh SDM yang bergabung ke tim suksesnya. 

Lihat saja, ada Wishnutama yang sangat dikenal bagaimana kreativitasnya dapat membawa kegembiraan dalam politik. Kemudian ada Erick Thohir dengan pengalamannya memimpin Asean Games. Semua adalah sosok-sosok berkepribadian baik

Orang-orang seperti inilah yang membawa kegembiraan dalam berkampanye, sebagaimana yang diminta oleh capres petahana agar berkampanye dengan gembira. 

Sudah jelas, bahwasanya di kubu Jokowi tak ada orang-orang seperti Ratna Sarumpaet, Fadli Zon, dan Amien Rais. Sebaliknya, malah diisi oleh orang-orang dengan kreativitas tinggi dan reputasi baik.

Kualitas SDM inilah yang membedakan antara kubu Jokowi dan Prabowo. Model kampanye dari kubu paslon 02 yang terkesan konservatif, kaku dan monoton itu juga karena diisi oleh orang-orang seperti disebutkan sebelumnya. 

Masyarakat akhirnya hanya dijejali dengan orasi-orasi tegang yang haus akan riuh tepuk tangan dan peluk dukungan, namun malah berkelakar ngopi saat adzan berkumandang.

Di sisi lain, kampanye yang dilakukan dengan kegembiraan lebih diterima masyarakat. Pasalnya, rakyat sendiri telah lelah dengan ketegangan politik.

Mari sambut era baru menuju Indonesia Maju dengan penuh kegembiraan dan optimisme. Ini bisa terjadi bila kita bersama Jokowi-Maruf Amin, mustahil dengan lawannya.

No comments:

Post a Comment