Friday, 15 March 2019

Capaian Positif Pemerintahan Presiden Jokowi di Bidang Pendidikan, Kesehatan dan Perlindungan Sosial

Capaian Positif Pemerintahan Presiden Jokowi di Bidang Pendidikan, Kesehatan dan Perlindungan Sosial


Selama 4 tahun ini, banyak hal yang sudah dikerjakan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo. Pun begitu dengan kemajuan yang sudah dicapai, terutama di bidang pembangunan manusia seperti pendidikan, kesehatan dan perlindungan sosial. 

Kita bisa melihat keberpihakan pemerintahan Presiden Jokowi pada aspek pembangunan manusia tersebut dari segi anggarannya. Sebab, menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS) selama 4 tahun ini ada peningkatan anggaran pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sosial secara signifikan. 

Untuk anggaran pendidikan pada 2014 sebesar Rp.126,31 T naik menjadi Rp.162,56 pada 2018. Sementara anggaran kesehatan pada 2014 sebesar Rp.49,38 T di 2018 naik menjadi Rp.65.01 T. Untuk bidang perlindungan sosial di tahun 2014 sebesar Rp.120,34 T pada 2018 naik menjadi Rp.162,56 T.

Kenaikan anggaran di atas berdampak positif pada capaian yang dihasilkan. Ada berbagai kemajuan pembangunan manusia dari segi pendidikan, kesehatan dan perlindungan sosial. 

Misalnya, dari segi pendidikan, perkembangan pendidikan vokasi telah membuahkan hasil. Perbaikan kualitas pendidikan vokasi Indonesia kini telah diakui dunia internasional dan industri. 

Ini tercermin dari jumlah BLK berkualifikasi baik pada 2015 adalah 69 dan meningkat di tahun 2018 menjadi 102 BLK. Jumlah SDM industri kompeten dan bersertifikat yang terserap di dunia kerja pada tahun 2015 sebanyak 22.478 orang meningkat pada 2018 menjadi 55.300 orang.

Kemudian, dalam bidang perlindungan sosial, penerima PKH terus meningkat, dari 3,51 juta rumah tangga pada tahun 2015 menjadi 9.877 pada 2018. Capaian Kartu keluarga sejahtera 9,8 juta keluarga dari target 10 juta, sedangkan Kartu Indonesia Sehat capai 92,2 juta orang dari target 92,4 juta orang. Sementara itu, Kartu Indonesia Pintar capai 13,2 juta siswa.

Berikutnya, jumlah penerima KIS yang dibebaskan dari iuran sebanyak 92.244.075 orang per Oktober 2018. Peserta JKN pun terus meningkat dari 156,79 juta jiwa pada 2015 menjadi 203,28 juta jiwa pada Oktober 2018.

Selain itu, sertifikasi profesi guru meningkat dari 1.642 orang di tahun 2015 menjadi 1,726 orang di tahun 2017. Jumlah guru garis depan 9.161 orang, sementara guru keahlian ganda sebanyak 4.584 orang.

Dengan seluruh capaian di atas, kita bisa mendapati adanya perbaikan mutu kehidupan manusia Indonesia. Ini adalah salah satu usaha untuk mendorong agar Indonesia menjadi negara maju.

Kita seyogianya mengapresiasi kemajuan di atas. Salah satunya dengan melanjutkan pemerintahan Jokowi sekali lagi.

No comments:

Post a Comment