3 Kampanye Hitam untuk Jokowi-Maruf Amin, dan Cara Pembenaran Gerindra Cs
Menjelang babak akhir pertarungan Pemilihan Presiden, setidaknya sudah ada tiga kali kampanye hitam yang menyasar kubu Jokowi-Maruf.
Diantaranya, dua pertama dilakukan oleh oknum emak-emak di Karawang dan Makasar. Dan yang ketiga adalah kampanye hitam dengan kondom.
Dari seluruh kampanye hitam itu, kubu 02 terlihat tidak pernah memikirkan konsekuensi hoaks dan fitnah yang sengaja dilakukan untuk menjatuhkan kubu 01.
Parahnya, mereka selalu menampik dan mencari pembenaran atas penyebaran kampanye hitam itu. Itu pun dengan cara yang tidak masuk akal.
Bayangkan saja, Gerindra mudah sekali mengatakan tidak mengenal emak-emak penyebar fitnah di Karawang. Padahal penyebar isu sesat soal pelarangan azan dan pernikahan sejenis itu adalah relawan resminya.
Kemudian, Waketum Gerindra, Arief Poyuono juga membantah dengan cara yang masuk akal. Katanya, hal itu adalah sosialisasi pemerintahan Jokowi untuk menanggulangi penyakit kelamin, dan mencegah kontrasepsi.
Mereka selalu berkilah agar tidak dipersalahkan padahal semua orang tahu bahwa tindakan tersebut dilakukan oleh Prabowo-Sandi. Setidaknya oleh para pendukungnya.
Di sisi lain, masyarakat juga sebenarnya mengecam cara kotor dalam berpolitik itu. Koordinator Nasional Muda-Mudi Indonesia (MMI) Hudan Himura bahwa beredarnya foto kondom bergambar Jokowi-Maruf itu adalah cara yang keji dan biadab.
Kampanye hitam semacam ini telah merusak citra Jokowi-Maruf Amin, dimana berdampak pada rusaknya moral dan bangsa.
Adanya kampanye hitam tersebut adalah wujud penyudutan kandidat petahana yang paralel dengan adanya hoaks dan fitnah.
Diakui atau tidak, hal itu adalah bukti sudah tidak memiliki cara lain untuk mengalahkan Jokowi. Sehingga bertindak keterlaluan dengan menggunakan cara kampanye hitam.
Untuk itulah, kita jangan mudah percaya dengan kampanye hitam tersebut. Hal itu adalah cara sesat untuk menang Pemilu dengan menghalalkan segala cara.
No comments:
Post a Comment