Saturday, 1 December 2018

PKS Tolak Fit and Proper Test, Bukti Koalisi Gerindra-PKS Hanya Demi Kekuasaan

PKS Tolak Fit and Proper Test, Bukti Koalisi Gerindra-PKS Hanya Demi Kekuasaan


Polemik antara PKS dan Gerindra untuk menentukan Wakil Gubernur DKI Jakarta terus berlanjut. Belakangan ini, PKS tiba-tiba menolak mekanisme yang telah disepakati untuk menjalani Fit and Proper Test.

Menurut PKS mekanisme Fit and Proper Test itu tidak relevan. Bahkan menuduh ini adalah taktik untuk menjegal calon yang mereka usung. 

Padahal, kalau kita paham sistem demokrasi, pasti ingin mereka yang terbaik yang terpilih untuk mengelola negara. Dan, mekanisme Fit and Proper Test ini penting untuk menentukan kelayakan Wagub yang akan mendampingi Anies Baswedan.

Penolakan Fit and Proper Test oleh PKS ini menunjukkan jika mereka takut menghadapinya. Karena mungkin calon yang diajukan tidak berkompeten. 

Padahal, sekarang mau maju menjadi kepala lingkungan/RT saja di Jakarta harus lolos persyaratan, apalagi menjadi pengganti Wagub DKI Jakarta yang notabene bukan dipilih rakyat tetapi dipilih oleh koalisi partai pengusung.

Polemik antara PKS dan Gerindra ini telah mengganggu jalannya pemerintahan daerah. Ego dan kepentingan politik yang sama-sama kuat diantara mereka terbukti telah mengabaikan kepentingan warga. 

Perbedaan pendapat soal mekanisme pemilihan Wagub tersebut menunjukkan bahwa koalisi pengusung ini tidak kompak. Akibatnya kekosongan jabatan Cawagub DKI Jakarta masih terus berlangsung sampai saat ini.

Kita sekarang tahu motif dibalik pemerintahan yang diusung Gerindra dan PKS. Semuanya hanya demi kekuasaan mereka saja. Bukan untuk melayani warga. 

Karena jika mereka benar-benar berorientasi melayani warga, maka polemik ini tak akan terjadi. Siapapun yang terpilih adalah untuk memenuhi kebutuhan dan harapan warga Jakarta. Tak ada ngotot-ngototan.

Oleh karena itu, kita tak berharap koalisi seperti ini berlanjut ke tingkat nasional. Pastinya yang rugi adalah warga negara Indonesia.

No comments:

Post a Comment