Monday, 10 December 2018

Pembangunan Infrastruktur untuk Kebutuhan Masyarakat dan Daya Saing Bangsa

Pembangunan Infrastruktur untuk Kebutuhan Masyarakat dan Daya Saing Bangsa


Dalam beberapa tahun ini, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengakui bahwa pembangunan infrastruktur dikerjakan secara masif di berbagai wilayah dengan langgam “rock n roll”. Hal ini adalah untuk meningkatkan daya saing bangsa Indonesia. 

Menurutnya, membangun infrastruktur pada hakekatnya adalah mengelola harapan masyarakat yang tinggi untuk memperoleh layanan infrastruktur yang lebih lengkap dan berkualitas. 

Pada kurun tahun 2015 hingga 2018, telah dibangun sepanjang 3.432 Km jalan baru, seperti perbatasan Kalimantan, Papua dan NTT yang melebihi target 2.650 Km hingga 2019, jembatan dengan total panjang 39.798 meter melebihi target 29.859 yang semula akan diselesaikan tahun 2019 dan 164 buah jembatan gantung tahun 2018.

Kemudian, untuk mendukung ketahanan pangan dan air nasional, telah rampung 17 bendungan dari target 65 bendungan hingga 2019, dan 949 bendungan telah selesai dibangun. Selain itu juga dibangun sarana dan prasarana air bersih dan sanitasi salah satunya SPAM Umbulan yang akan mensuplai air bagi masyarakat Jawa Timur yakni di Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, Gresik dan sekitarnya. 

Hingga kini progress Program Satu Juta Rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah yang dicanangkan sejak tahun 2015 setiap tahun meningkat, dimana untuk tahun 2018 mencapai diatas satu juta rumah yakni sebesar 1.041.323 unit. 

Dengan kerja nyata seperti itu, pembangunan infrastruktur sebenarnya menjadi modal bagi generasi muda atau milenial untuk lebih berdaya saing. Generasi milenial akan jadi penentu masa depan Indonesia Emas tahun 2045. 

Inilah sumbangan Presiden Jokowi untuk menyiapkan generasi mendatang. Pondasi diletakkan, agar manfaat dari pembangunan hari ini bisa dinikmati oleh generasi masa depan.

No comments:

Post a Comment