Saturday, 29 December 2018

Fanatik Buta, Juru Kampanye Sebut Prabowo adalah Titisan Allah

Fanatik Buta, Juru Kampanye Sebut Prabowo adalah Titisan Allah


Baru-baru ini sebuah video pendek tentang kampanye pasangan capres-cawapres nomor urut 02 ramai dibicarakan publik. Video itu secara tak langsung menunjukkan sisi paradoksal dari diri Prabowo itu sendiri.

Pasalnya, juru bicara kampanye dalam video itu menyebut Prabowo Subianto sebagai titisan Allah. Katanya, memenangkan Prabowo adalah jihad fissabilillah untuk agama Islam.

Inilah sisi paradoks itu. Karena kalau ditelusuri lebih lanjut, Prabowo itu sendiri tak se-islami yang dibayangkan. 

Pada Hari Natal kemarin, Prabowo terbukti turut dalam perayaan tersebut. Ia juga mengucapkan Selamat Natal yang menurut sebagian kalangan umat Islam itu dilarang.

Sebelumnya, Prabowo juga nyata-nyata mendukung Australia untuk memindahkan kedubesnya dari Jerussalem ke Tel Aviv. Itu artinya, dia lebih pro-Israel yang beragama Yahudi dibandingkan membela penduduk Palestina yang mayoritas Islam.

Prabowo juga tak punya agenda memperjuangkan Islam ketika terpilih menjadi Presiden RI kelak, sebagaimana dipercayai pendukungnya.

Dalam video pendek itu, juru bicara kampanye juga menyebutkan pemerintahan Presiden Jokowi sebagai antek asing. Padahal dalam kenyataan yang lain, pemerintahan Jokowi justru berhasil mengambil alih sebagian kekayaan alam Indonesia dari tangan asing, seperti Freeport, Mahakam dan Rokan. 

Justru kubu Prabowo yang sebenarnya berani terang-terangan mendukung kepentingan asing di Indonesia. Hal ini pernah ditegaskan sendiri Prabowo dan adiknya, Hashim Djojohadikusumo.

Dengan adanya video di atas, kita menjadi miris. Antara harapan pendukung dan kenyataan Prabowo sendiri ternyata begitu jauh berbeda. 

Warga-warga yang fanatik buta itu adalah korban dari politisasi agama. Sebab, untuk mendapatkan kepentingan politiknya, kubu Prabowo memang menggunakan agama sebagai kendaraannya.

No comments:

Post a Comment