Keberhasilan Pemerintahan Jokowi-JK Tekan Angka Kemiskinan
Selama 4 tahun ini, pemerintahan Jokowi-JK serius menggarap strategi kebijakan pengurangan kemiskinan dan ketimpangan yang bertujuan untuk pengurangan beban orang miskin serta peningkatan pendapatan orang miskin dan rentan yaitu 40% penduduk terbawah.
Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Direktur Jenderal perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial, Harry Hikmat. Menurutnya, strategi disusun dengan membangun sistem perlindungan sosial yang komprehensif salah satunya melalui restrukturisasi bantuan sosial melalui perluasan cakupan dan peningkatan desain program.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis jumlah penduduk miskin di Indonesia per Maret 2018 adalah 25,95 juta penduduk, turun 630 ribu penduduk dibandingkan September 2017 sebesar 26,58 juta penduduk.
Kemudian, juga turun 1,82 juta penduduk dibandingkan Maret 2017 sebesar 27,77 juta penduduk. Prosentase penurunan kemiskinan turun menjadi 9,82 persen pada Maret 2018 dari 10,12 persen pada September 2017 atau dari 10,64 persen pada Maret 2017.
Penurunan kemiskinan itu disebabkan karena salah satunya oleh bansos tunai yang meningkat 87,6 persen. Jumlah penerima PKH tahun 2017 sebanyak 6 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan meningkat hingga 10 juta KPM tahun 2018.
PKH telah disalurkan tepat waktu sebanyak 98,7% dan penyaluran program beras sejahtera (Rastra) dan Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) pada kuartal I 2018 sekitar 95% telah dilaksanakan sesuai jadwal.
Sebagaimana diketahui, salah satu program prioritas nasional untuk penanganan kemiskinan adalah Program Keluarga Harapan (PKH). Nah, cakupan jumlah KPM pada tahun 2015 menjangkau 3,5 juta KPM, tahun 2016 menjadi 6 juta KPM dan tahun 2018 meningkat signifikan menjadi 10 juta KPM. Anggaran bansos PKH pun meningkat tajam dari Rp. 5,6 triliun pada 2014 menjadi Rp. 19,4 triliun pada 2018.
Kemudian, sejak 2015, KPM PKH mendapatkan bantuan komplementer, meliputi KIP, KIS, bantuan Rastra ataupun BPNT, sehingga membantu perekonomian KPM PKH dan memberikan motivasi kepada anak KPM PKH menjadi anak yang berprestasi.
Sejumlah upaya di atas terbukti memperbaiki kualitas kehidupan masyarakat. Peningkatan kelahiran yang dibantu oleh tenaga medis meningkat 6,1 persen, kelahiran di fasilitas kesehatan meningkat 4,3 persen, anak-anak yang mendapatkan imunisasi secara lengkap meningkat 4,5 persen, dan kunjungan rawat jalan meningkat 0,8 persen.
Peningkatan kesadaran untuk mengakses fasilitas pendidikan yang signifikan adalah anak usia SMP meningkat 9,5 persen, setingkat SMA meningkat 8,8 persen dan setingkat SD meningkat 1,8 persen.
No comments:
Post a Comment