Wednesday, 15 May 2019

People Power Bukan Ajaran Islam dan Ajakan yang Menyesatkan

People Power Bukan Ajaran Islam dan Ajakan yang Menyesatkan


Wacana people power yang diajukan oleh kubu Prabowo-Sandi mendapat tentangan dari berbagai pihak. Salah satunya adalah Pengurus Wilayah Nahdhatul Ulama (PWNU) Jawa Timur. 

Menurut mereka, ajakan people power merupakan ajakan yang menyesatkan. Untuk itu, masyarakat jangan sampai terprovokasi dan ikut ajakan tersebut.

Menurut Wakil Ketua PWNU Jawa Timur Reza Ahmad Zahid, people Power bukan cerminan masyarakat yang beragama, yang berbangsa dan bernegara dan jauh dari etika bangsa. 

Oleh karena itu, Pengasuh Ponpes Al Mahrusiyah Lirboyo Kediri itu meminta masyarakat harus berhati hati dalam bertindak dan menindak lanjuti ajakan maupun seruan melalui sosial media.

Baginya, people power merupakan gerakan yang akan melawan keputusan dari lembaga negara, yaitu Komisi Pemilihan Umum.

Sebaiknya kalau sudah ditetapkan oleh konstitusi dan oleh pemerintah, sebagai rakyat, sebagai bangsa yang mengikuti aturan pemerintah dan UUD 1945 harus tunduk dengan konstitusi. 

Tidak ada alasan untuk people power karena yang diserang jelas-jelas sesama muslim. Hal itu adalah saudaranya sendiri. 

Jika pihak yang keberatan dengan hasil KPU menerima dengan lapang dada, maka masyarakat pasti bangga. Itu akan dianggap ksatria dan bijaksana. 

Indonesia merupakan negara hukum, jika ada ketidak puasan masyakat terkait hasil keputusan KPU, ada cara dan mekanismenya. Karena Indonesia adalah negara hukum berdasar Pancasila dan UUD 1945.

Kini, Indonesia sudah saatnya kembali maju dan berdamai demi kepentingan warga masyarakat. Yang dibutuhkan Negara Indonesia adalah aman dan damai. 

Jangan lagi ada kegaduhan. Apalagi people power sebagaimana yang diusung oleh Prabowo-Sandi. Mari menatap masa depan dengan optimis.

No comments:

Post a Comment