Jebakan Eggi Sudjana dan Sikap yang Inkonsisten soal Intervensi Hukum
Sikap yang mencla-mencle dan inkonsisten kembali dipraktikan oleh pendukung Prabowo-Sandi. Hal ini terlihat dari permintaan Eggi Sudjana yang minta Presiden Joko Widodo intervensi Polri atas kasus hukum yang menjeratnya.
Sebelumnya, anggota BPN Prabowo-Sandi ini terjerat kasus makar karena memprovokasi massa untuk menggelar people power.
Namun, setelah dirinya tersangkut kasus hukum, Eggi kini meminta Presiden Joko Widodo memberikan keadilan atas kasus yang menjeratnya. Eggi saat ini berstatus tersangka kasus dugaan makar.
Eggi berkata jika dirinya ditahan usai pemeriksaan, maka polisi telah melakukan kriminalisasi. Dan, Presiden Jokowi disebutnya bisa mencegah dirinya ditahan.
Lucunya, Eggi menolak anggapan bahwa presiden tidak boleh melakukan intervensi terhadap proses hukum. Presiden, menurut Eggi, boleh mengintervensi karena menjabat sebagai pemimpin negara.
Sikap kontras ini sungguh berbeda ketika dirinya berkoar-koar dalam kasus Ahok dulu. Pada kasus yang menjerat Gubernur DKI Jakarta tersebut, dia menyebut bahwa Jokowi tidak boleh intervensi hukum.
Dua sikap yang berbeda itu menunjukan bahwa Eggi berusaha mendefinisikan hukum sesuai kehendak hatinya sendiri. Dia tak paham mengenai asas imparsialitas dalam hukum.
Presiden Jokowi tetap kukuh pada posisinya yang sesuai konstitusi. Bahwa Presiden tidak akan ikut campur pada proses hukum.
Karena dalam sistem tata negara kita telah diatur mengenai pembagian kekuasaan atau trias politica. Dimana proses hukum adalah ranah yudikatif, bukan eksekutif.
Eggi dengan permintaannya di atas juga dikatakan sebagai upaya untuk mencoba menjebak Presiden Jokowi agar mengintervensi Polri.
Padahal selama ini, Presiden Jokowi konsisten menghindari persepsi bahwa dirinya dapat mengintervensi penegakan hukum di Indonesia.
Permintaan Eggi di atas hanyalah taktik untuk menjebak lawan politik. Sesungguhnya dia setengah berharap penahanan itu benar-benar terjadi, agar secara politik dirinya bisa dipandang sebagai korban kesewenang-wenangan Pemerintah.
Itulah kelicikan dari kubu pendukung Prabowo-Sandi. Mereka bermuka dua dan kerap bersikap bunglon. Melalui taktik tersebut dia berusaha mendiskreditkan pemerintahan yang sah saat ini.
No comments:
Post a Comment