Sindiran Telak Jokowi ke Prabowo, Sebarkan Hoaks Akhirnya Terbongkar
Serangan balasan telak disampaikan oleh calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo, kepada Prabowo Subianto. Capres petahana itu menyindir balik kubu oposisi tentang propaganda sesatnya selama ini.
Ia menanggapi pernyataan calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, yang mengatakan bahwa Indonesia akan bubar pada 2030.
Hal itu disampaikannya di depan sekitar 7.000 simpatisan dari berbagai daerah di Jawa Tengah yang tergabung dalam Koalisi Alumni Diponegoro pada hari kedua kampanye di Kota Semarang di Gedung PPI Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Minggu (3/2)
Menurut Jokowi, kubu sebelah itu belum jadi pemimpin saja sudah pesimis. Harusnya bangsa yang besar ini dibangun dengan rasa optimisme yang tinggi sehingga tantangan-tantangan ke depan bisa dihadapi bersama.
Sedangkan, kalau misalnya, Prabowo mau bubar dan punah, maka dipersilahkan untuk bubar atau punah sendiri saja. Tidak perlu mengajak rakyat.
Berdasarkan data GDP (Gross Domestic Product), Jokowi justru mengaku optimistis bahwa Indonesia akan berada di urutan ke 4 dalam hal ekonomi pada 2045. Pada tahun, 2045 Indonesia bisa berada di peringkat 4 di atas negara Jepang.
Tapi untuk menuju ke sana ada syaratnya. Salah satunya harus optimis. Oleh karena itu, pemerintahan Presiden Jokowi itu memprioritaskan untuk menata sumber daya manusia (SDM).
Selain soal negara bubar atau punah, Jokowi juga menyindir soal hoaks penganiayaan Ratna Sarumpaet. Presiden Jokowi mengetahui arah dari hoaks itu, yakni untuk menuduh pemerintah melakukan kriminalisasi atau persekusi, tetapi akhirnya terbongkar.
Selain itu, ada juga hoaks soal 7 juta surat suara tercoblos dan selang cuci darah di RSCM yang dipakai 40 orang. Semua itu adalah hoaks yang akhirnya membuat pihak oposisi terdiam, karena kebohongan mereka akhirnya tebongkar.
Seluruh isu sesat di atas dimainkan oleh para pendukung Prabowo-Sandi. Dan, terbukti bahwasanya apa yang disampaikan itu tidak benar.
Terbukti, setelah dikonfirmasi, mereka hanya diam saja. Dikira masyarakat ini bodoh mau dibohong-bohongi seperti itu.
No comments:
Post a Comment