Monday, 4 February 2019

Masuk Daftar Panama Papers sebagai Pengemplang Pajak, Prabowo Harusnya Malu

Masuk Daftar Panama Papers sebagai Pengemplang Pajak, Prabowo Harusnya Malu


Beberapa tahun lalu, nama Prabowo Subianto sempat santer diberitakan masuk ke dalam daftar tokoh Indonesia yang memarkirkan hartanya ke luar negeri. Dugaan mengemplang pajak hingga pencucian uang itu diungkap oleh Panama Pappers.

Bahkan, nama Prabowo terpampang jelas di dokumen tersebut. Hingga bisa dibuktikan dengann adanya data nama Prabowo dari Panama Papers yang dibagikan melalui Wikipedia.

Alasan Prabowo menyembunyikan harta di luar negeri untuk menghindari pajak di Indonesia. Artinya, Prabowo tidak ingin menyisihkan pendapatannya untuk pembangunan negeri.

Dari skandal itu saja, seharusnya Prabowo belum layak menjadi pemimpin di Indonesia. Ia bukan pemimpin yang taat aturan dan patut dijadikan teladan.

Hanya di Indonesia saja pejabat atau pengusaha yang memakirkan hartanya di luar negeri justru malah mencalonkan diri pada suatu jabatan tertinggi. 

Berbeda dengan pejabat di luar negeri yang memilih untuk mundur, setelah namanya masuk dalam daftar Panama Papers bahwa harta si pejabat termasuk yang disembunyikan di negara lain. 

Tapi Prabowo memang lain. Dia tak memiliki perasaan malu. Ambisi kekuasaannya lebih besar dibandingkan dengan etika dan integritas dirinya sendiri. 

Oleh karena itu, Prabowo dengan Panama Paper itu memang tidak layak menjadi pemimpin, bahkan untuk menjadi capres sekalipun seharusnya Prabowo malu. 

Rekam jejak Prabowo seperti itu harus diketahui publik, agar tidak menjadi pembohongan. Skandal pajak Prabowo harus dibuka agar wajah sebenarnya dari Ketua Umum Partai Gerindra itu bisa diketahui masyarakat.

No comments:

Post a Comment