Monday, 18 February 2019

Prabowo Banyak Menjual Janji, Jokowi Lebih Realistis

Prabowo Banyak Menjual Janji, Jokowi Lebih Realistis


Ada banyak hal diungkap dalam debat kedua Pilpres 2019 beberapa waktu lalu. Salah satunya mengenai janji program yang akan dikerjakan kandidat terpilih nantinya. 

Namun dari pemaparan visi-misi itu, kita bisa menilai bahwa Presiden Jokowi lebih realistis, sedangan Prabowo banyak mengobral janji-janji manis yang tidak mungkin direalisasikan. 

Misalnya, Prabowo berjanji akan menurunkan harga sembako dalam 100 hari kerja. Ia juga pernah menjual janji akan menurunkan tarif listrik di Indonesia. 

Dalam debat capres kedua, Prabowo juga terlihat 'ngotot' menyangkal kenyataan yang ada, dan menganggap kinerja Jokowi selama ini kurang efisien, serta grasa grusu. 

Anehnya, Prabowo lalu menawarkan solusi yang lebih 'ngibul' lagi jika terpilih menjadi Presiden, seperti janji tidak akan melakukan impor agar RI bisa mandiri.

Janji-janji itu hanya manis di bibir tetapi tak mungkin bisa direalisasikan. Prabowo tidak jujur bahwa kebijakan impor itu merupakan hal yang wajar bagi sebuah negara. Asalkan dilakukan dengan terkontrol dan sesuai aturan yang berlaku.

Kita pada dasarnya tidak pernah suka dengan strategi penuh 'kibul' dan 'ngawur' dari Prabowo. Bagi masyarakat yang waras, Jokowi hingga saat ini masih menjadi pemimpin yang terbaik untuk RI.

Dari debat dan pernyataan-pernyataan Prabowo selama ini tak ada tawaran solusi alternatif yang bisa diharapkan. Semuanya hanya berdasarkan asumsi dan khalayan saja.

No comments:

Post a Comment