212 Messenger, Aplikasi Bodong untuk Dompleng Keuntungan Pribadi
Awalnya, beredar pesan secara berantai (broadcast) bahkan lengkap dengan seruan untuk memviralkannya, bahwa sebuah aplikasi chat yang diklaim sebagai aplikasi pengganti WhatsApp telah ditemukan.
Isi pesan berantai itu menyebutkan bahwa, seorang IT relawan muslim telah membuat sebuah aplikasi pengganti Whatsapp. Aplikasi ini bernama 212 Messenger dan sudah bisa di download play store.
Setelah diperiksa, apa yang disampaikan oleh pesan berantai itu dipastikan tidak benar. Fakta sebenarnya telah dikupas oleh reporter banjarmasinpost.co.id bersama pengamat siber dan pakar IT Kalsel, Andi Riza.
Menurut mereka, aplikasi 212Messenger itu baru diupload 27 Mei 2019. Sepertinya mereka memakai source code clone WA yang banyak dijual dipasaran.
Pengembangnya tidak jelas, dengan nama Loekerensdev (ga ada nama islaminya sama sekali, atau nama dev yang lebih terkesan professional).
Yang pasti, aplikasi chat tersebut hanya menumpang tenar dengan manamakan diri dengan angka 212 untuk memperluas pemasukan dari ads (iklan). Tetapi itu bukanlah aplikasi perpsanan pengganti WA.
Kemungkinan besar, aplikasi itu dibuat untuk mengeruk keuntungan dengan memanfaatkan momentum 212. Untungnya segera terbongkar, sehingga tidak banyak korbannya lagi.
Kita berharap publik tidak tertipu dengan pesan palsu seperti di atas. Jangan mau diadu domba oleh bani monaslimin dengan informasi sesat, seperti fitnah dan hoaks.
Mari kita majukan akses informasi seluas-luasnya, tetapi tidak dengan membajak dan merusak tatanan Indonesia.
No comments:
Post a Comment